Software Tester Tools Terbaik yang Harus Dikuasai
Tidak seperti pengujian fungsional, pengujian non-fungsional biasanya dilakukan secara manual. Oleh karena itu, alat pengujian perangkat lunak manual juga digunakan. Beberapa jenis pengujian yang dilakukan, seperti browser, desktop, ponsel, regresi, website, serta layanan web dan pengujian API. Berikut ini beberapa software tester tools yang perlu Anda kuasai.
5 Software Tester Tools Terbaik
Selenium
Dikembangkan sejak 2004 oleh Jason Huggins, Philippe Hanrigou, dan Simon Stewart yang mendukung lintas platform. Selenium memfasilitasi penulisan skrip pengujian dalam berbagai bahasa pemrograman, termasuk C#, Groovy, Java, dan Python.
Highlight:
- Dukungan lintas browser.
- Gratis dan open source.
- Komunitas menjamur.
- Tingkat integrasi dan penggunaan kembali yang tinggi.
- Sangat portabel.
- Ketergantungan perangkat keras yang rendah dibandingkan dengan alat pengujian otomatisasi lain.
- Eksekusi uji paralel melalui Selenium Grid.
Micro Focus Unified Functional Testing
Alat ini dikembangkan sejak 2001 dan dikembangkan oleh Micro Focus dan mendukung platform Microsoft Windows, .NET, Delphi, Java, dan platform web menggunakan add-in.. Micro Focus UFT merupakan kerangka kerja otomatisasi untuk melakukan pengujian fungsional dan regresi pada aplikasi perangkat lunak. UFT memanfaatkan bahasa skrip VBScript untuk menentukan proses pengujian dan memanipulasi kontrol dan objek untuk aplikasi perangkat lunak.
Highlight:
- Dokumentasi otomatis.
- Pengujian berbasis data.
- Tersedia penanganan kesalahan.
- Menampilkan dan mengizinkan pengeditan kode sumber skrip pengujian.
- Banyak fitur semacam IDE, seperti breakpoint.
- Pengenalan objek pintar.
- Mendukung integrasi dengan Mercury Business Process Testing dan Mercury Quality Center.
Katalon Studio
Dikembangkan sejak Januari 2015 oleh pengembang Katalon LLC dan mendukung platform seluler dan web. Katalon Studio merupakan alat pengujian otomatisasi gratis yang dibangun di atas dua kerangka pengujian otomatisasi lain, yaitu Appium dan Selenium. Alat ini memiliki antarmuka khusus untuk pengujian API, seluler, dan berbasis web.
Highlight:
- Pengujian dan pelaporan yang komprehensif dengan Katalium, Katalon Recorder, dan Katalon TestOps.
- Antarmuka pengujian ganda yang dapat ditukarkan.
- Mengikuti pola Model Objek Halaman.
- Fungsionalitas pengujian berbasis gambar tersedia.
- Repositori objek bawaan.
- Dukungan untuk alat CI, seperti Docker, Jenkins, dan Jira.
Ranorex
Dikembangkan sejak 2007 oleh Ranorex GmBH dan mendukung platform Microsoft Windows, Microsoft Server, Seluler, serta Web. Pengembangan Ranorex bertujuan untuk memudahkan kolaborasi antara penguji dan pengembang. Ranorex Studio tersedia dalam berbagai lisensi. Seperti lisensi Studio, lisensi Runtime, Premium Bundle, dan Enterprise Bundle, dan lain-lain.
Highlight:
- Repositori yang mudah dirawat.
- Pengujian ujung-ke-ujung aplikasi seluler dan berbasis web.
- Identifikasi objek GUI menggunakan teknologi RanoreXPath.
- Skrip otomatisasi modular.
- Tersedia eksekusi uji paralel
- Ranorex Recorder memungkinkan perekaman dan pemutaran ulang berbasis objek.
- Kemampuan pelaporan yang kuat, termasuk untuk kesalahan kecil.
Sahi Pro
Dikembangkan sejak 2005 oleh Narayan Raman dan Tyto Software Pvt. Ltd.. Alat ini mendukung platform desktop, web, dan seluler. Sahi Pro merupakan kerangka kerja otomatisasi pengujian berbasis bisnis (BDTA) yang ditulis dalam Java dan JS yang memfasilitasi pengujian multi-browser dan memungkinkan penguji lebih banyak sambil mengkode lebih sedikit.
Alat pengujian memungkinkan menjalankan ribuan skrip pengujian secara paralel pada satu mesin atau didistribusikan ke seluruh cluster. Sahi Pro dapat bekerja bahkan untuk aplikasi dengan ID dinamis.
Selain berbagai software tester tools di atas, alat lain yang bisa Anda coba adalah Telerik Test Studio, TestComplete, TestingWhiz, Testpad, Tricentis Tosca Testsuite, dan Watir.
Baca juga : Kisaran Gaji Software Tester di Indonesia
Komentar
Posting Komentar