10 Golang Framework Terbaik di Tahun 2021


 Mengembangkan aplikasi website harus melewati beberapa proses yang memakan waktu lama. Namun, berkat adanya Golang framework proses pengembangan menjadi lebih cepat dan efektif. Dengan Golang, penulisan kode tidak perlu dari nol, developer hanya tinggal menyusun kode yang sudah tersedia sesuai keinginan.

Banyak sekali pilihan Golang framework yang bisa digunakan oleh para web development. Melalui artikel ini, kami akan membagikan rekomendasi Golang framework yang paling populer. Yuk, simak!

10 Web Framework Golang Terbaik

1. Beego

Beego adalah golang framework terbaik yang menawarkan berbagai fitur untuk web application. Beego dilengkapi dengan Object Relational Mapping (ORP) yang memungkinkan untuk mengakses database tanpa melakukan pemanggilan query. Beego memiliki plugin kontrol sesi, caching, logging, hingga pemeriksaan performa.

2. Martini

Martini merupakan kerangka kerja ringan yang diaktifkan oleh Sinatra. Martini dapat bekerja berdasarkan routingexception dealing, dan mampu bekerja untuk melakukan middleware. Dengan Martini, plugin dapat dengan mudah ditambahkan.

3. Goji

Goji biasa digunakan dalam pengembangan API sederhana dan ringan. Framework ini memiliki request HTTP multiplexer minimalis, yang mendapat dukungan Einhorn. Dimana Einhorn sendiri merupakan bahasa yang menyediakan websocket otomatis untuk menerima banyak permintaan data tanpa mengurangi kecepatan.

4. Gorilla

Gorilla banyak digunakan pada pengembangan aplikasi website yang sederhana, hingga rumit. Gorilla populer karena kemampuan upgrade-nya, dengan Gorilla penambahan modul dan ekstensi fungsi yang baru dapat dengan mudah dilakukan tanpa harus merusak fungsi dasar Gorilla. Dukungan websocket pada Gorilla dapat mempercepat komunikasi antara server ke client.

5. Revel  

Jika Anda mencari Golang framework dengan fitur yang sangat lengkap, Revel lah solusinya. Dengan Revel, migrasi aplikasi dari web framework Go lainnya sangat mudah dilakukan. Revel memiliki fitur Reusable MVC Component, sehingga kode tidak perlu di copy-paste untuk membuat komponen yang sama.

6. Buffalo

Buffalo merupakan framework yang bisa mengelola setiap aspek mulai dari front end, hingga back endFramework ini dilengkapi dengan fitur reloading dengan dev command secara otomatis. Dengan Buffalo, transformasi langsung dalam menjalankan dev command juga dapat dilakukan.

7. Echo

Golang framework yang satu ini cocok digunakan untuk developer yang ingin mengembangkan aplikasi dengan performa yang tinggi. Web framework Echo memiliki kecepatan yang cukup tinggi untuk membuat aplikasi berperforma tinggi. Echo sangat fleksibel, framework ini dilengkapi dengan berbagai plugin yang bisa dikustomisasi kan.

8. Gin

Gin merupakan kerangka web berfitur lengkap dan tercepat. Gin termasuk framework yang sederhana, karena biasa digunakan untuk pengembangan single page application. Jika ingin mengembangkan aplikasi yang sederhana, framework ini sangat cocok digunakan.

10. Gocraft

Dengan kecepatan yang tidak diragukan lagi, kerangka web ini biasa digunakan untuk mengembangkan back ed website. Dengan Gocraft, penambahan fungsi ke library kode standar bebas dilakukan. Library kode yang statis membuat Gocraft mudah dimengerti oleh pemula.

11. Web.go

Populer karena tree routing system-nya, kerangka web ini biasa digunakan oleh developer yang membutuhkan routing cepat. Tree routing merupakan proses routing berdasar hubungan antara jenis data dan yang lainnya. Dengan sistem ini, routing menjadi lebih cepat dan dapat  menghemat sumber daya server.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Belajar Coding Android 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Perbedaan Data Scientist ,Data Engineer dan Data Analyst

Bocoran Pertanyaan Interview Desain Grafis yang Sering Ditanyakan

Beberapa Kesalahan yang Sering Dilakukan Oleh Developer